Sunday, June 21, 2015

#NULISRANDOM2015 Day 21 "Cuma Sekedar Opini"

Hari ini saya mau ngebahas soal update berita artis yang lagi hangat di medsos. Saya tau berita ini juga gak sengaja karena scroll timeline twitter, tentang Lukman Sardi yang berpindah agama.

Saya awalnya sempat mikir memang agama Lukman Sardi apa ? Hehehe. walaupun saya termasuk yang suka aktingnya di beberapa film tapi tidak membuat saya untuk kepo tentang Lukman Sardi. Yang saya tahu hanya fakta umumnya saja bahwa dia adalah anak dari Idris Sardi, pemain biola kenamaan Indonesia. Tapi mengingat Idris Sardi adalah seorang muslim maka sewajarnya Lukman Sardi seorang muslim juga kan ?

Akhirnya karena saya penasaran saya mulai browsing tentang berita yang lagi hot-hotnya itu. ternyata Lukman Sardi memang berpindah keyakinan dari Islam ke Kristen.

Kenapa ?

Itu pertanyaan yang pertama kali terlintas dikepala saya. Apalagi mengingat beberapa peran yang dimainkan oleh Lukman adalah karakter yang religius semacam ustadz. Seperti ketika dia memerankan tokoh KH Ahmad Dahlan di film Sang Pencerah. Saya memang gak pernah nonton film itu, namun beberapa  orang mengatakan akting Lukman Sardi di film besutan Hanung Bramantyo itu sangat bagus, penjiwaan terhadap karakter dari pendiri  Muhammadiyah itu dirasa sangat masuk.

Kembali ke soal pindah agamanya Lukman Sardi. Dari beberapa berita yang saya baca ternyata beliau sudah berpindah agama sejak 6 tahun yang lalu, tapi video yang menampilkan tentang pengakuan Lukman Sardi yang berpindah agama memang baru-baru saja diupload. Video itulah yang kemudian menimbulkan heboh, geger, dan komentar pro-kontra dari berbagai pihak.

Ketika suatu masalah itu bersinggungan dengan agama/keyakinan, pasti akan ada yang bersuara nyinyir dan juga bersuara bijak. Medsos yang membuka ruang untuk setiap orang berpendapat bebas dari yang sopan hingga yang kurang ajar bisa aja memacing isu SARA yang memang jadi momok buat bangsa Indonesia yang memiliki keanekaragaman. Terlebih objeknya ini adalah seorang artis, yang dengan mudah kehidupannya dilihat oleh masyarakat.

Ada yang kecewa, ada yang memberi selamat dan ada yang biasa aja para netizen menanggapi berita perpindahan agama Lukman Sardi ini. Wajar kalau perilaku seorang artis bisa menimbulkan beberapa reaksi dari masyarakat. Ketika seorang Lukman Sardi berpindah keyakinan dari Islam ke Kristen, tentu sebagai seorang muslim saya mempertanyakan alasannya. Namun gak ada kewajiban sih buat Lukman Sardi menjelaskan alasannya pada saya, lagian saya mah apa atuh, cuma salah seorang penikmat karyanya aja :)

Dari berita yang saya baca Lukman Sardi memang memiliki istri yang non-islam, tapi Lukman Sardi menegaskan bahwa berpindah agamanya bukan karena pengaruh sang istri. Dia berkata bahwa istrinya sudah lama menyerah untuk membuat Lukman Sardi berpindah keyakinan karena dia bukan tipe orang yang bisa dengan mudah dipengaruhi, tapi ia berpindah keyakinan karena memang dia merasa itu adalah panggilan tuhan yang dia percayai. Diapun bukan tidak melalu pergumulan batin  untuk memutuskan berpindah agama, terlebih keluarga, terutama sang ayah, juga menentang keputusan Lukman Sardi. Namun karena beliau benar-benar merasa mantap dengan keyakinan barunya, akhirnya sekitar 6 tahun yang lalu Lukman Sardi memutuskan untuk menjadi seorang kristiani.

Beragam komentar dan pendapat pun berkembang. Dan seperti biasanya ketika masalah sudah menyinggung agama maka komentar berbau SARA pun ikut bermunculan. Ini yang bikin saya khawatir plus muak, karena sepertinya ada aja yang jadi provokator dan bersikap konyol. Dan yang bikin miris lagi yang bersikap konyol adalah dari temen-temen yang mengaku muslim sendiri.

Kecewa karena kehilangan saudara semuslim memang wajar tapi gak lantas membuat kita merasa benar untuk menghujat dan mencelanya, bahkan berkata kotor atau menyumpah serapah.  Termasuk juga untuk tidak men-judge apapun pada keputusan Lukman Sardi. Memeluk agama apapun itu hak beliau yang dilindungi oleh negara. 

Saya hanya beropini dari sudut pandang saya sendri loh ya. Tulisan ini bisa dianggap sebagai suara pikiran saya untuk teman-teman sesama muslim dalam menyikapi hal-hal seperti ini.

Bahwa Lukman Sardi adalah seorang yang dewasa dan pintar. Kepindahan agama itu bukan hal yang sepele loh, dan saya yakin Lukman Sardi pun sudah berpikir masak-masak sebelum mengambil keputusan itu. dan menurut saya, kita sebagai orang luar yang tidak tau bagaimana kehidupan Lukman Sardi dan pengalaman hidup yang dialami beliau, tidaklah pantas untuk kemudian mencela atau menghujatnya.

Memangnya kenapa sih kalau ada seorang muslim yang berpindah keyakinan ?

Takut berkurang pemeluk agamanya ? Menjadi ragu dengan islam karena ada seseorang yang meninggalkannya ?

Saya lupa komentar dari ulama mana, tapi beliau berkata bahwa hujatan ataupun celaan kepada orang yang berpindah keyakinan menunjukkan kalau kita belum dewasa dalam beragama, dan kalau saya tambahkan juga menunjukkan kalau kita belum paham dalam beragama. Bukan berarti saya adalah orang yang paham, saya pun juga masih belajar, tapi yang saya tahu pasti adalah bahwa dalam Islam tidak ada pemaksaan dalam memeluk agama Islam itu sendri. Mau percaya dengan Islam ya ayok kita jalani, tidak yakin dengan ajaran Islam ya monggo untuk meninggalkannya.

Islam itu sendiri kan sebagai salah satu jalan dari beberapa pilihan jalan hidup di dunia ini, dan manusia diberi akal pikiran untuk menentukan pilihannya. Tapi sebagaimana hukum dalam dunia ini bahwa setiap pilihan pastilah punya konsekuensinya. Dan saya yakin Lukman Sardi pun paham akan hal itu.

Jadi menurut saya ya udahlah, dia yang berpindah agama dan dia yang tidak yakin dengan Islam, bukanlah urusan kita. Yang udah pergi ya ikhlaskan.  Lebih baik kita menyibukkan diri memperdalam ilmu agama kita biar tidak kekanak-kanakan dalam menyikapi masalah yang mengangkut keyakinan ini, dan juga tidak dengan mudah terprovokasi ataupun menjadi provokator.

Dan rasanya dalam Islam sendiri  juga tidak mematok harus berapa ratus juta pemeluknya kan ? Karena  menurut saya bukan itu inti dari sebuah agama atau keyakinan. Menurut saya pribadi sih yang membuat sebuah agama mulia itu bukanlah dari besar jumlah pengikutnya, tapi dari kebenaran, baik yang bersifat dunia ataupun akhirat, yang diajarkannya.

Sekali lagi tulisan ini hanya semacam curcol saya sekaligus sebagai latihan menulis dalam challenge #NULISRANDOM2015. So, just read with a calm mind :)




No comments :

Post a Comment