Tuesday, June 9, 2015

La Tahzan Ramadhan ....

Ini adalah pengalaman ramadhan keluarga saya di tahun 2006. Kalau di tahun sebelumnya bisa beribadah ramadhan dengan anggota keluarga yang lengkap, yaitu ayah, ibu, saya dan 2 adik saya, maka di tahun itu kami hanya tinggal bertiga, yaitu ayah, saya dan adik, karena ibu dan adik saya  yang satunya lagi pergi ke jawa, meninggalkan kami. Begitulah, masalah keluarga J

Tahun pertama ramadhan tanpa seorang ibu di rumah. Saya dan adik mengambil alih tugas rumah. Kami harus pintar membagi waktu karena saya bekerja dan adik juga masih sekolah. Menurut saya ramadhan tahun itu sangat menguras fisik, emosi dan pikiran. Masalah orang tua, beban pekerjaan, dan berkejaran dengan tugas dirumah yang anehnya tidak pernah habis, semuanya seolah sebagai ujian kekhusyukan puasa saya. Ada rasa marah, kesal, lelah dan ingin menangis. Kadang saya bertanya-tanya sendiri, kenapa kok keluarga saya jadi berantakan begini ?

Tapi justru melalui ramadhan tahun itulah saya mulai belajar untuk lebih bersabar dan ikhlas. Lebih memahami bahwa sebenarnya semuanya hanya titipan Allah SWT, termasuk keluarga. Membaca buku-buku islam, mulai mendengarkan ceramah ustadz di tivi, mulai rajin sholat 5 waktu dan sholat sunnah lainnya. Masalah keluarga ini seperti teguran sekaligus pelatihan untuk iman saya. Yang dulunya ogah-ogahan dalam beribadah sekarang justru rajin karena saya bisa merasakan ketenangan dalam jiwa dan pikiran dengan beribadah, walau tidak lantas membuat semua keadaan membaik tapi setidaknya emosi saya bisa lebih terkendali. Saya juga belajar bahwa apa yang kita alami ya  karena Allah SWT menghendakinya, karenanya saya tidak boleh bersedih dan larut dalam amarah. Bahwa Allah sedang mencolek saya dari keasyikan duniawi agar saya kembali mengingat-Nya.

Dan Alhamdulillah, sekarang semua masalah itu sudah terlewati. Allah SWT memberikan saya kemampuan untuk melaluinya, melapangkan hati saya dan memberi kemudahan di setiap kesulitan yang saya temui. Jadi teringat sebuah kalimat seorang ustadz, La Tahzan, innallaha ma'ana.









3 comments :