Sunday, November 22, 2015

#PackYourSpirit : Donasi Buku Dan Musik Tingkilan


Helooo ….

Hari minggu ini aku menghadiri sebuah acara donasi yang dipadukan dengan acara talkshow dan pameran booth komunitas. Acara yang diadakan di Plaza Balikpapan ini bertajuk Pack Your Spirit. Merupakan acara donasi buku yang di persembahkan oleh komunitas Balikpapan Menyala dan teman-teman. Di acara ini pengunjung cukup mendonasikan sebuah buku, apa saja, untuk bisa masuk ke tempat acara dan menikmati berbagai macam kegiatan booth yang ada didalamnya. Ada booth origami, mewarnai dan papercraft, serta booth creARTivity yang menampilkan budaya Kalimantan, khususnya Kalimantan timur, seperti tarian dan membatik. Kemudian ada sebuah lokasi di ruang acara tersebut yang dimanfaatkan untuk sesi book packing. Jadi, pengunjung bisa membantu mem-packing buku-buku yang sudah dikumpulkan oleh panitia untuk kemudian disalurkan ke beberapa daerahn pelosok. Kebetulan tadi aku sempet bantu packing juga dan menulis sebuah pesan di box packingnya, seru loohh :D

Foto bareng panitia abis packin buku

Dalam acara ini dihadirkan pula narasumber untuk talk show yaitu talkshow parenting dan kerelawanan. Aku lupa siapa yang menjadi narasumber talkshow parenting karena ngikutin pas sudah separuh jalan. Tapi untuk kerelawanan nasasumbernya adalah Chiki Fauwzi dan Maya Rumpe yang memang dikenal aktif sebagai relawan beberapa organisasi. Ada juga penampilan hiburan di acara tersebut seperti gitar akustik, pertunjukan puisi, tari modern dan tidak ketinggalan pula kursus singkat tali tradisional Kalimantan dari komunitas creARTivity. Namun yang paling menarik perhatianku adalah penampilan dari sanggar seni Atap Jerami (kalau tidak salah dengar ini nama  sanggarnya). Apa yang menarik ? Karena mereka membawakan hiburan musik tingkilan.

Apa itu musik tingkilan ? Jujur aku sendiri baru pertama kali denger dan tau kalau ada seni musi tingkilan yang ternyata merupakan salah satu musik tradisional Kalimantan. Hehehe, malu banget ya lahir dan tinggal di Balikpapan tapi gak tau musik tingkilan. Dan setelah googling singkat ternyata music tingkilan ini berasal dari pesisir Mahakam, tepatnya merupakan seni musik khas dari suku Kutai. Musik tingkilan hampir mirip dengan musik melayu, mungkin  karena pemakaian salah satu alat musi khas melayu yaitu gambus.

Yang membuat penampilan musik tingkilan tadi terasa keren adalah karena yang memainkannya merupakan sekumpulan anak-anak muda. Ketika mereka berdiri di sisi panggung kukira akan menampilkan hiburan band biasa tapi ternyata mereka membawakan tingkilan. Personil yang tampil tadi terdiri dari 10 orang yaitu 3 gitaris, 1 pemain gambus, 1 pemain ketipung, 2 violis (ternyata tingkilan juga menggunakan biola sebagai salah satu aransemennya) dan 3 vokalis. Lagu yang mereka mainkan aku belum pernah dengar sebelumnya jadi gak tahu apa itu aransemen lagu asli atau ada yang diubah, tapi tetap asyik di telinga. Gak terasa seperti musik tradisional, atau mungkin karena ada sentuhan gitar juga yang membuatnya jadi terasa lebih modern. Apapun itu yang jelas perform mereka tadi gak biasa dan cukup mengalihkan perhatianku ;)

Personil sanggar seni Atap Jerami

Seneng rasanya melihat mereka, para remaja yang berbakat di bidang musik tapi tampil keluar dari jalur mainstream. Yaaa pastinya mereka juga suka sama musik modern baik dari dalam dan luar negeri, tapi yang bikin salut adalah mereka menyempatkan diri menggunakan keahlian mereka untuk mempelajari, mengembangkan dan mengenalkan musik tingkilan. Membuat orang seperti aku yang awalnya gak tau jadi ngeh dengan keberadaan seni musik ini. Berharap semoga temen-temen dari sanggar seni Atap Jerami ini bisa tampil lagi di berbagai acara untuk lebih mempopulerkan musik tingkilan ini.



(Tulisan ini dibuat dengan minim info, semoga kesalahan nama bisa dikoreksi bagi yang mengetahuinya ;))
»»  LANJUT LAGI...