dear diary ....

dear diary,

hari ini aku sudah berbohong untuk yang kesekian kalinya, dan oh... semoga tuhan mau mengampuni hambanya ini, yang begitu mudah mengucap dusta dan kemudian merengek meminta ampunan..

tapi aku terpaksa dy, aku harus bebrbohong atas nama kebaikan, karena jika tidak maka aku yang nantinya celaka. 

mungkin aku tidak bisa benar-benar mengungkapkan apa itu, tapi saat ini dy, aku hanya sedang mencari pembenaran atas kebohonganku, walaupun aku sadar kebohongan adalah kebohongan, sesuci apapun tujuannya.

dy, ada yang terasa kosong di sudut hati ini, karena rupanya kebohongan-kebohonganku mulai membuat tipis dinding-dinding idealismeku, melumerkan kokoh prinsipku, membuat keabu-abuan menjadi nyata dalam pikiranku.

aku tak merasa lagi ada benar dan salah, karena semua telah menyatu dalam keegoisanku, tak ada lagi sekat dalam pikiranku yang membuat semuanya bebas berargumen dalam otakku.

dy, apa semua manusia akan terjebak dalam keragu-raguan seperti ini ? atau, hanya diriku saja yang terlalu bodoh untuk bisa menegaskan hati ??