Hari ini saya mau ngebahas soal update berita artis yang
lagi hangat di medsos. Saya tau berita ini juga gak sengaja karena scroll
timeline twitter, tentang Lukman Sardi yang berpindah agama.
Saya awalnya sempat mikir memang agama Lukman Sardi apa ? Hehehe.
walaupun saya termasuk yang suka aktingnya di beberapa film tapi tidak membuat
saya untuk kepo tentang Lukman Sardi. Yang saya tahu hanya fakta umumnya saja
bahwa dia adalah anak dari Idris Sardi, pemain biola kenamaan Indonesia. Tapi
mengingat Idris Sardi adalah seorang muslim maka sewajarnya Lukman Sardi seorang
muslim juga kan ?
Akhirnya karena saya penasaran saya mulai browsing tentang
berita yang lagi hot-hotnya itu. ternyata Lukman Sardi memang berpindah
keyakinan dari Islam ke Kristen.
Kenapa ?
Itu pertanyaan yang pertama kali terlintas dikepala saya.
Apalagi mengingat beberapa peran yang dimainkan oleh Lukman adalah karakter
yang religius semacam ustadz. Seperti ketika dia memerankan tokoh KH Ahmad
Dahlan di film Sang Pencerah. Saya memang gak pernah nonton film itu, namun
beberapa orang mengatakan akting Lukman
Sardi di film besutan Hanung Bramantyo itu sangat bagus, penjiwaan terhadap
karakter dari pendiri Muhammadiyah itu
dirasa sangat masuk.
Kembali ke soal pindah agamanya Lukman Sardi. Dari beberapa
berita yang saya baca ternyata beliau sudah berpindah agama sejak 6 tahun yang
lalu, tapi video yang menampilkan tentang pengakuan Lukman Sardi yang berpindah
agama memang baru-baru saja diupload. Video itulah yang kemudian menimbulkan
heboh, geger, dan komentar pro-kontra dari berbagai pihak.
Ketika suatu masalah itu bersinggungan dengan
agama/keyakinan, pasti akan ada yang bersuara nyinyir dan juga bersuara bijak. Medsos
yang membuka ruang untuk setiap orang berpendapat bebas dari yang sopan hingga
yang kurang ajar bisa aja memacing isu SARA yang memang jadi momok buat bangsa
Indonesia yang memiliki keanekaragaman. Terlebih objeknya ini adalah seorang
artis, yang dengan mudah kehidupannya dilihat oleh masyarakat.
Ada yang kecewa, ada yang memberi selamat dan ada yang biasa
aja para netizen menanggapi berita perpindahan agama Lukman Sardi ini. Wajar
kalau perilaku seorang artis bisa menimbulkan beberapa reaksi dari masyarakat. Ketika
seorang Lukman Sardi berpindah keyakinan dari Islam ke Kristen, tentu sebagai
seorang muslim saya mempertanyakan alasannya. Namun gak ada kewajiban sih buat
Lukman Sardi menjelaskan alasannya pada saya, lagian saya mah apa atuh, cuma
salah seorang penikmat karyanya aja :)
Dari berita yang saya baca Lukman Sardi memang memiliki
istri yang non-islam, tapi Lukman Sardi menegaskan bahwa berpindah agamanya bukan
karena pengaruh sang istri. Dia berkata bahwa istrinya sudah lama menyerah
untuk membuat Lukman Sardi berpindah keyakinan karena dia bukan tipe orang yang
bisa dengan mudah dipengaruhi, tapi ia berpindah keyakinan karena memang dia
merasa itu adalah panggilan tuhan yang dia percayai. Diapun bukan tidak melalu
pergumulan batin untuk memutuskan
berpindah agama, terlebih keluarga, terutama sang ayah, juga menentang
keputusan Lukman Sardi. Namun karena beliau benar-benar merasa mantap dengan
keyakinan barunya, akhirnya sekitar 6 tahun yang lalu Lukman Sardi memutuskan
untuk menjadi seorang kristiani.
Beragam komentar dan pendapat pun berkembang. Dan seperti
biasanya ketika masalah sudah menyinggung agama maka komentar berbau SARA pun
ikut bermunculan. Ini yang bikin saya khawatir plus muak, karena sepertinya ada
aja yang jadi provokator dan bersikap konyol. Dan yang bikin miris lagi yang
bersikap konyol adalah dari temen-temen yang mengaku muslim sendiri.
Kecewa karena kehilangan saudara semuslim memang wajar tapi
gak lantas membuat kita merasa benar untuk menghujat dan mencelanya, bahkan berkata
kotor atau menyumpah serapah. Termasuk
juga untuk tidak men-judge apapun pada keputusan Lukman Sardi. Memeluk agama apapun itu hak beliau yang dilindungi oleh negara.
Saya hanya beropini dari sudut pandang saya sendri loh ya. Tulisan
ini bisa dianggap sebagai suara pikiran saya untuk teman-teman sesama muslim dalam
menyikapi hal-hal seperti ini.
Bahwa Lukman Sardi adalah seorang yang dewasa dan pintar.
Kepindahan agama itu bukan hal yang sepele loh, dan saya yakin Lukman Sardi pun
sudah berpikir masak-masak sebelum mengambil keputusan itu. dan menurut saya,
kita sebagai orang luar yang tidak tau bagaimana kehidupan Lukman Sardi dan
pengalaman hidup yang dialami beliau, tidaklah pantas untuk kemudian mencela
atau menghujatnya.
Memangnya kenapa sih kalau ada seorang muslim yang berpindah
keyakinan ?
Takut berkurang pemeluk agamanya ? Menjadi ragu dengan islam
karena ada seseorang yang meninggalkannya ?
Saya lupa komentar dari ulama mana, tapi beliau berkata
bahwa hujatan ataupun celaan kepada orang yang berpindah keyakinan menunjukkan
kalau kita belum dewasa dalam beragama, dan kalau saya tambahkan juga
menunjukkan kalau kita belum paham dalam beragama. Bukan berarti saya adalah
orang yang paham, saya pun juga masih belajar, tapi yang saya tahu pasti adalah
bahwa dalam Islam tidak ada pemaksaan dalam memeluk agama Islam itu sendri. Mau
percaya dengan Islam ya ayok kita jalani, tidak yakin dengan ajaran Islam ya
monggo untuk meninggalkannya.
Islam itu sendiri kan sebagai salah satu jalan dari beberapa
pilihan jalan hidup di dunia ini, dan manusia diberi akal pikiran untuk
menentukan pilihannya. Tapi sebagaimana hukum dalam dunia ini bahwa setiap
pilihan pastilah punya konsekuensinya. Dan saya yakin Lukman Sardi pun paham
akan hal itu.
Jadi menurut saya ya udahlah, dia yang berpindah agama dan
dia yang tidak yakin dengan Islam, bukanlah urusan kita. Yang udah pergi ya
ikhlaskan. Lebih baik kita menyibukkan
diri memperdalam ilmu agama kita biar tidak kekanak-kanakan dalam menyikapi
masalah yang mengangkut keyakinan ini, dan juga tidak dengan mudah terprovokasi
ataupun menjadi provokator.
Dan rasanya dalam Islam sendiri juga tidak mematok harus berapa ratus juta
pemeluknya kan ? Karena menurut saya bukan
itu inti dari sebuah agama atau keyakinan. Menurut saya pribadi sih yang
membuat sebuah agama mulia itu bukanlah dari besar jumlah pengikutnya, tapi dari
kebenaran, baik yang bersifat dunia ataupun akhirat, yang diajarkannya.
Sekali lagi tulisan ini hanya semacam curcol saya sekaligus sebagai latihan menulis dalam challenge #NULISRANDOM2015. So, just read with a calm mind :)
No comments :
Post a Comment