Saturday, August 30, 2014

Forgive Me, Please ....

ya, saya bodoh

ketika saya memutuskan untuk menjalani kisah itu, dengan alibi hanya mencoba, ingin merasakan, ingin mencari pengalaman .....

HAHAHAHAHA !!!

dengar, sisi logis saya sedang mengejek kebodohan saya

apa yang kamu dapatkan ??!!! tanyanya keras

saya hanya menunduk, lunglai, malu, perlahan bertransformasi menjadi makhluk kerdil yang mengalami penyempitan otak  (kiasan apa itu ??) dan menjadi idiot

kemana pikiran logis saya waktu itu ??

ishhh, ternyata dengan bodohnya malah saya singkirkan, saya timbun dengan bayang-bayang kesenangan, saya sesakkan ke ujung ruang pikiran saya, membiarkan ia terbata memanggil, meneriakan kata makian untuk menyadarkan kesalahan yang sedang saya perbuat

memang, pada akhirnya saya dapatkan pengalaman itu, dan tidak pernah menyesal untuk mengalaminya, yang saya sesalkan adalah bahwa saya begitu mudahnya untuk jatuh, berpikir diri ini mampu dan kuat, padahal dibalik keangkuhan saya, ternyata dinding kelemahan itu masih menjulang, dan ketika sebuah uluran tangan, yang saya pikir akan memberikan bantuan, dengan mudahnya saya menerima, dan menari-nari diantara bayang-bayang kesenangan yang saya ciptakn sendiri,

padahal, uluran  tangan itu yang malah membuat luka

luka karena rasa malu, luka karena rasa bersalah, luka karena telah merendahkan diri saya sendiri karena pernah terlintas dalam angan untuk menitipkan mimpi-mimpi saya pada tangan itu ...

padahal saya pun tau, itu hanyalah sebentuk uluran tangan dari seorang manusia, yang sama lemahnya dengan saya, yang juga mempunyai khilaf tak terhitung bilangan, tapi saya malah hampir menyerahkan mimpi saya pada uluran dhaif itu ...

saya tidak menyesal, tapi saya malu, sungguh ....
ternyata mata saya masih silau, telinga saya masih samar, apalagi hati ini, kerak tak terhingga ....














»»  LANJUT LAGI...

Tears Dye

Coba menangis sekali lagi
aku ingin melihat tetesannya yang menydihkan

pernahkah kau mendengar rintihan air mata itu ?
pernahkan kau coba merasakan derai jatuhnya ?

tidakkah ingin kau hapus
kau bunuh
kau lenyapkan

karena untuk apa air mata itu
jika untuk menangisi kisah yang begitu suram
yang waktupun tak ingin berdiam mendengarnya ....
»»  LANJUT LAGI...

Dreamin Light

Dia tidak pernah berharap lebih, hanya menginginkan mimpi kecilnya menjadi sebuah kenyataan
dia hanya mengubur rasa amarahnya, menyimpan keegoisannya
menutup kotak sedihnya ....

ketika hujan mulai turun, dan kemudian dia bercerita semuanya ....

dia berharap keajaiban akan datang setelahnya, sebuah bingkisan mimpinya, yang ketika ia buka akan menghadirkan dunia mimpinya, menjadi nyata didepan kedua matanya

bukan diorama, bukan khayalan, bukan kefanaan ....


»»  LANJUT LAGI...